SANGASANGA
- Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Begitu ungkapan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak mengawali amanatnya
sebagi Inspektur upacara parade Peringatan Peristiwa Merah Putih
Sangasanga ke 65, Jumat (27/1) pagi di lapangan Gelora Pantai
Sangasanga.
Upacara parade tersebut untuk memperingati peristiwa heroik para pejuang serta masyarakat Sangasanga, yang bahu membahu merebut kembali daerahnya yang dikuasi penjajah Belanda pada malam tanggal 26 Januari 1947 silam. Sangasanga merupakan salah satu kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) itu memang kaya akan minyak, itulah sebabnya penjajah ingin menguasai kecamatan dihilir mahakam itu.
Dikatakannya, pengorbanan para pahlawan patut dikenang, dan dijadikan teladan dalam mengisi kemerdekaan yaitu bersama membangun agar Sangasanga dan Kukar umumnya lebih maju dan sejahtera.
"Kita jadikan peringatan peristiwa merah putih ini untuk memicu semangat rela berkorban, membangun jiwa patriotisme, serta menumbuhkan semangat membangun," harap Faroek.
Gubernur juga menginginkan agar Pemkab Kukar menjadikan Sangasanga sebagai kota wisata sejarah dan budaya. Untuk itu sejarah besserta peninggalannya harus dipelihara dengan baik serta infastruktur kota minyak itu harus dibenahi.
Selain itu, Faroek juga berharap agar perusahaan yang beroperasi di Kukar khususnya di Sangasanga agar berpartisipasi membangun kota juang tersebut.
Upacara yang diperingati setiap tanggal 27 Januari itu diikuti oleh unsur TNI, POLRI,Satpol PP,Pegawai Negeri Sipil, Organisasi masyarakat dan pemuda, pelajar SD hingga SMA.
Upacara juga dihadiri unsur forum koordinasi pimpinan daerah provinsi kaltim dan kabupaten Kukar, serta para veteran.
Upacara parade tersebut untuk memperingati peristiwa heroik para pejuang serta masyarakat Sangasanga, yang bahu membahu merebut kembali daerahnya yang dikuasi penjajah Belanda pada malam tanggal 26 Januari 1947 silam. Sangasanga merupakan salah satu kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) itu memang kaya akan minyak, itulah sebabnya penjajah ingin menguasai kecamatan dihilir mahakam itu.
Dikatakannya, pengorbanan para pahlawan patut dikenang, dan dijadikan teladan dalam mengisi kemerdekaan yaitu bersama membangun agar Sangasanga dan Kukar umumnya lebih maju dan sejahtera.
"Kita jadikan peringatan peristiwa merah putih ini untuk memicu semangat rela berkorban, membangun jiwa patriotisme, serta menumbuhkan semangat membangun," harap Faroek.
Gubernur juga menginginkan agar Pemkab Kukar menjadikan Sangasanga sebagai kota wisata sejarah dan budaya. Untuk itu sejarah besserta peninggalannya harus dipelihara dengan baik serta infastruktur kota minyak itu harus dibenahi.
Selain itu, Faroek juga berharap agar perusahaan yang beroperasi di Kukar khususnya di Sangasanga agar berpartisipasi membangun kota juang tersebut.
Upacara yang diperingati setiap tanggal 27 Januari itu diikuti oleh unsur TNI, POLRI,Satpol PP,Pegawai Negeri Sipil, Organisasi masyarakat dan pemuda, pelajar SD hingga SMA.
Upacara juga dihadiri unsur forum koordinasi pimpinan daerah provinsi kaltim dan kabupaten Kukar, serta para veteran.
mantap boz...
BalasHapus